Tumbuhkan Ekonomi Lokal, Bupati Mojokerto Perkuat Belanja Produk Dalam Negeri dan Pemberdayaan UMKM
Diskominfo Kabupaten Mojokerto - Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa terus berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui optimalisasi belanja produk dalam negeri dan pemberdayaan usaha mikro kecil. Komitmen ini ditegaskan dalam kegiatan Optimalisasi Produk TKDN dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan PBJ Award Tahun 2025, yang digelar pada Senin (03/11) pagi, di XOW Resto Food Society & Culture Ballroom, Banjaragung, Puri.
"Transaksi pemerintah sangatlah besar. Jika kita arahkan belanja ini kepada produk dalam negeri dan pelaku UMKM, maka kita sedang membangun pondasi ekonomi rakyat. Kita sedang menggerakkan roda produksi lokal, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing Mojokerto," ujar Bupati Albarraa.
Bupati yang akrab disapa Gus Barra menyebut, pengadaan barang dan jasa bukan sekadar proses administratif, melainkan instrumen strategis untuk membangun kemandirian ekonomi dan memperkuat tata kelola pemerintahan.
Ia juga menekankan bahwa pengadaan barang dan jasa merupakan sektor yang rentan terhadap praktik korupsi. Oleh karena itu, seluruh perangkat daerah diimbau untuk menjalankan proses pengadaan secara transparan, akuntabel, dan berbasis sistem elektronik.
"Pengadaan adalah episentrum. Di sinilah godaan terbesar itu sering muncul. Maka kita harus kuat, harus jujur, dan harus berani menolak praktik yang tidak sesuai aturan. SPSE bukan sekadar aplikasi, tapi benteng integritas kita," tegasnya.
Bupati Albarraa juga mengapresiasi capaian Kabupaten Mojokerto yang berhasil memperoleh insentif fiskal dari pemerintah pusat atas percepatan belanja produk dalam negeri dan pencatatan transaksi PBJ yang tertib. Ia berharap capaian ini menjadi motivasi bagi seluruh perangkat daerah untuk terus meningkatkan kinerja dan komitmen.
“Apresiasi bukan hanya soal piagam, tapi soal kepercayaan. Ketika pusat memberikan insentif fiskal, itu artinya Mojokerto dipercaya. Maka mari kita jaga kepercayaan ini dengan kerja nyata, dengan belanja yang berpihak pada rakyat, dan dengan pencatatan yang jujur," imbuhnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemkab Mojokerto menyerahkan PBJ Award Tahun 2025 kepada perangkat daerah dan pelaku usaha yang menunjukkan kinerja terbaik. Penghargaan ini diselenggarakan oleh CV. Raya Computindo dan mencakup empat kategori utama.
Untuk kategori perangkat daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah meraih penghargaan sebagai instansi dengan persentase rencana belanja Produk Dalam Negeri (PDN) tertinggi, yaitu 96 persen. Kelurahan Wonokusumo dan Kelurahan Sarirejo menyusul di posisi kedua dan ketiga.
Sementara itu, Puskesmas Tawangsari menempati posisi pertama dalam pencatatan transaksi tertinggi di aplikasi SPSE, diikuti oleh Badan Pendapatan Daerah dan Puskesmas Lespadangan.
Pada kategori pelaku usaha, Ismaniaty dari Ria Catering mencatatkan transaksi tertinggi dalam kategori makanan dan minuman, sebesar Rp 411 juta. Di luar kategori tersebut, CV. Bahtera menjadi pelaku usaha dengan transaksi terbesar, mencapai Rp1 miliar lebih.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga mengajak seluruh peserta untuk menjadikan pengadaan sebagai ruang edukasi dan pemberdayaan.
"Kami berharap dapat memperkuat ekosistem pengadaan yang berpihak pada produk lokal, mendorong percepatan belanja PDN, dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil dan menengah, " pungkasnya. (Dhn;Foto:Au/Ng).