Pastikan Hewan Kurban di Mojokerto Laik Konsumsi, Dispertan Gelar Sidak

Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto menggelar sidak di lapak penjualan hewan kurban yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sidak dilakukan dengan tujuan tidak lain untuk memastikan hewan kurban yang dijual kondisinya sehat dan laik konsumsi.

Suliestyawati, Kepala Dispertan Kabupaten Mojokerto mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan kondisi kesehatan, usia hewan dan tidak adanya kecacatan pada hewan sapi dan kambing. “Kita cek giginya sudah poel apa belum, tidak cacat dan layak dikonsumsi masyarakat,” ujarnya, Rabu (7/8/2019).

Menurutnya, dari hasil sidak yang dilakukan sejak 1 Agustus lalu, ada 45 lapak penjualan hewan kurban yang tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Mojokerto. “Total ada 1.111 ekor kambing, 216 ekor sapi dan 41 ekor domba,” katanya.

Dari sekian banyak hewan kurban yang sudah diperiksa oleh tim Kesehatan Hewan Dispertan Kabupaten Mojokerto, lanjut Suliestyawati, ada beberapa hewan yang terjangkit penyakit ringan. “Ping eye ada 17 ekor, scabies (penyakit kulit) ada 1 ekor, ada diare dan ispa (infeksi saluran pernafasan),” jelasnya.

Menindaklanjuti temuan hewan yang mengidap penyakit ringan tersebut, Dispertan Kabupaten Mojokerto memberikan solusi bagi peternak berupa pengobatan secara gratis. “Jangan takut, lapor saja, nanti kita bantu pengobatan gratis,” imbuhnya.

Berdasarkan data terbaru, Suliestyawati menerangkan, harga kambing di Kabupaten Mojokerto saat ini kisaran 2,5 hingga 6 juta rupiah. Sedangkan, harga sapi kisaran 17 hingga 38 juta rupiah.

Suliestyawati berharap, para pelapak hewan kurban dadakan dan peternak bisa bekerjasama menjaga agar penyebaran penyakit hewan di Kabupaten Mojokerto bisa dikontrol. “Harapan saya bagi para penjual, tolong dalam penjualan yang nantinya akan dikonsumsi dagingnya harus sehat, sehingga dikonsumsi masyarakat tidak terjadi masalah,” harapnya. (Khl/Ar; Foto : Udik).