Demo Image
Pasca Mina Diguyur Hujan, Kemenag : Jemaah Haji Asal Mojokerto Aman dan Sehat

Pasca Mina Diguyur Hujan, Kemenag : Jemaah Haji Asal Mojokerto Aman dan Sehat

Hujan deras disertai es mengguyur Mina, Arab Saudi, kemarin Senin (12/8/2019). Ada beberapa tenda di maktab yang mati lampu karena Difa' Madani meminta itu untuk alasan keamanan. Tapi semua sudah kembali normal sejak tadi malam Selasa (13/8/2019). 

Sebelumnya sempat mengakibatkan para jemaah yang ingin menuju ke jamarat atau tempat lempar jumrah menghentikan aktifitasnya dan berteduh di tempat aman, tapi saat ini situasi Mina aman terkendali.

Hal itu diungkapkan Kasi Pelaksanaan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto Mukti Ali. Mukti menegaskan bahwa seluruh JCH asal Kabupaten Mojokerto dipastikan aman dan sehat.

“Jemaah kita ada lebih dari dua kloter yang memilih nafar tsani sehingga sekarang (Selasa, red) masih berada di Mina sampai besok (Rabu, red). Sementara yang lain sudah bergerak ke Makkah untuk melakukan towaf ifadhoh,” ungkapnya, Rabu (14/8/2019).

Mukti membenarkan akibat Mina diguyur hujan deras Senin (12/8/2019), memang ada sebagian tenda JCH yang yang tergenang air. Namun, semua sudah teratasi dan situasi sudah kembali kondusif. “Kemarin sore memang sempat hujan di Mina, beberapa tenda tergenang air tapi semua sudah teratasi oleh maktab,” tuturnya.

Meski demikian, Mukti mengimbau agar masyarakat Kabupaten Mojokerto yang anggota keluarganya sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci tidak resah karena sudah dipastikan kondisi seluruh JCH asal Kabupaten Mojokerto aman.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan terjadinya hujan di Mina, karena jemaah kita lebih familier dengan air sehingga insya Allah tidak mengganggu aktifitas ibadah mereka,” jelasnya. 

Mukti menambahkan, kondisi kesehatan JCH Kabupaten Mojokerto secara umum berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini JCH Kabupaten Mojokerto jauh lebih sehat kondisinya sehingga proses ibadah bisa berjalan lancar.

“Kondisi kesehatan jemaah secara umum berbeda dengan tahun lalu yang banyak jemaah sakit saat armuzna. Saat ini tidak, sehingha optimistis kalau jamaah sudah bisa melalui masa kritis armuzna, pasca itu jemaah jauh lebih aman menjalani ibadah,” pungkasnya. (Khl/Ar)

@ Designed By Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Mojokerto