Kuatkan Komitmen Siap Siaga Bencana, Pemkab Mojokerto Gelar Pelatihan Vertical Rescue
Diskominfo Kabupaten Mojokerto - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menguatkan komitmen dalam kesiapsiagaan bencana. Hal tersebut dapat diketahui saat Pemkab Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, menggelar pelatihan Vertical Rescue dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat), Rabu (19/11) pagi.
Digelar di Obech Adventure Cangar Kecamatan Pacet, pelatihan dibuka secara langsung oleh Mas Wakil Bupati Mojokerto, Moch. Rizal Octavian. Melalui sesi arahannya, figur yang kerap disapa Mas Wabup itu menegaskan bahwa pelatihan Vertical Rescue dan PPGD juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan para anggota BPBD dan relawan sosial dalam menanggulangi potensi bencana alam khususnya di Bumi Majapahit.
"Dengan pelatihan peningkatan kapasitas SDM penanggulangan bencana ini, diharapkan bisa mengupgrade kompetensi dan semakin memiliki skill dalam menghadapi bencana di wilayah kita," bebernya.
Vertical Rescue sendiri merupakan kegiatan evakuasi atau penyelamatan korban bencana dimana korban berada di lokasi yang sulit dijangkau secara vertikal, seperti tebing, gedung tinggi, menara, atau area bencana lainnya. Hal ini tentunya sangat diperlukan bagi para anggota BPBD dan relawan, mengingat beberapa kawasan Kabupaten Mojokerto berada di dataran tinggi seperti Trawas dan Pacet.
Kembali ke pembahasan Mas Wabup pada sesi arahannya, ia menjelaskan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi resiko bencana merupakan tanggung jawab bersama, baik itu dari jajaran kepemerintahan maupun dari lingkup stakeholder lainnya. Hal tersebut dituturkannya karena menurut Mas Wabup setiap masyarakat berhak untuk memiliki perlindungan dan penjaminan terkait dampak dari bencana.
"Pemerintah daerah bersama dengan masyarakat dan para stakeholder lainnya juga memiliki tanggung jawab dalam hal pengurangan resiko bencana melalui program program pembangunan, perlindungan masyarakat dari dampak bencana, penjaminan pemenuhan hak masyarakat yang terkena bencana serta pemulihan kondisi dari dampak bencana," jelasnya.
Di akhir sesi, Mas Wabup mengungkapkan rasa apresiasinya kepada para relawan peserta pelatihan atas dedikasi dan keturutsertaan mereka dalam menolong masyarakat yang tertimpa musibah bencana. Lebih detail, ia mengatakan bahwa para relawan adalah tim terdepan yang bergerak menolong apabila terjadi bencana dan kondisi kegawatdaruratan yang lain.
"Relawan penanggulangan bencana merupakan penggerak awal pada saat terjadi bencana dan pada tahap tanggap darurat bencana, relawan merupakan suatu elemen pendukung dalam operasi penanggulangan bencana," tandas Mas Wabup.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto Rinaldi Rizal Sabirin, berpesan kepada relawan yang mengikuti pelatihan agar selalu mengedepankan keselamatan diri terlebih dahulu pada saat terjadi giat evakuasi. Ia juga mengingatkan agar para relawan selalu menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) dalam kegiatan kemanusiaannya.
"Mari kita sama-sama meningkatkan kompetensi kita, sambil tetap mematuhi SOP dan K3, karena sekeras apapun tugas kita di lapangan, selalu ada keluarga yang menanti kita di rumah," tutur Kalaksa Rinaldi. (Bad;Foto:Mad/Ng)