Demo Image
Dorong Publikasi UKM di Era Digital Marketing, Diskominfo Ikut Ambil Peran

Dorong Publikasi UKM di Era Digital Marketing, Diskominfo Ikut Ambil Peran

Guna memaksimalkan pulikasi produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di era digital marketing ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto turut ambil peran. Dalam kesempatan kali ini, Diskominfo Kabupaten Mojokerto menghadiri agenda sosialisasi yang diadakan Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat  (Bakohumas), Kamis (15/8/2019).

Sosialisasi dengan tema "Kebijakan Kementrian Perdagangan dalam Stabilitas Harga Bahan Pokok dan Promosi Produk UKM Ekspor Indonesia di Era Digital Marketing” Bakohumas mengundang perwakilan Diskominfo se-Jatim dengan tujuan memaksimalkan kebijakan Kemendag tersebut. 

“Inti dari kegiatan ini adalah Bakohumas sendiri merupakan wadah diseminasi informasi yang tidak hanya mencerminkan koordinasi antar badan public. tetapi juga menyerap dan menyebarluaskan berbagai wacana positif yang berkembang di masyarakat. Dimana kedepan dalam pelaksanaan perdagangan di era digital marketing harus berkolaborasi dengan Humas pemerintahan,” ungkap Mari Sudiastati, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo Kabupaten Mojokerto.

Sudiastati mengatakan, Humas pemerintahan menjadi ujung tombak keberhasilan pemerintahan ke depan. Di era disrupsi dan digital informasi, kinerja Humas harus memiliki terobosan, dan kreativitas sehingga bisa menciptakan suasana yang kondusif di tengah masyarakat dengan menampilkan publikasi dan pemberitaan yang positif.

Sementara, Dhimas Shangga Wijaya, Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi Diskominfo Kabupaten Mojokerto menambahkan, opini publik di berbagai saluran media konvensional, digital, LPPL Radio dan media sosial, harus bisa diamati secara terus menerus. 

“Di sini tantangan terbesar peran, tugas dan fungsi Humas pemerintahan, dengan kecepatan menyampaikan informasi dan komunikasi yang baik. Dengan diamati secara intens sehingga bisa menopang proses pembangunan dan kinerja pemerintahan dengan baik.” ujar Dhimas.

Sekedar diketahui, untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta penyerapan produksi dalam negeri, Kemdag menerapkan empat langkah, diantaranya penguatan regulasi, penatalaksanaan dan membangun sistem pasokan serta pantauan harga, pemantauan dan pengawasan oleh eselon satu dan satgas pangan diseluruh wilayah Indonesia, upaya khusus dengan melakukan penetrasi ke pasar rakyat ritel modern serta menerjunkan tim penetrasi pasar ke pasar dan distributor.

Keempat langkah tetsebut dinilai mampu untuk mengendalikan stabilitas harga pokok, khususnya menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti puasa, lebaran, natal, dan tahun baru. 

Secara nasional tingkat inflasi tahun 2018 sebesar 3.12 % atau lebih rendah dari target inflasi yang ditetapkan sebesar 3.5%. Sedangkan tingkat inflasi selama HBKN untuk kelompok makanan juga turun dari 0.39% ke 0.21% selama puasa dan dari 0.69% ke 0.21% selama lebaran. Penurunan tingkat inflasi tersebut dapat diasumsikan sebagai salah satu indikator keberhasilan penerapan ke 4 langkah diatas. (Sha/Khl/Ar; Foto : Shangga).

@ Designed By Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Mojokerto