Demo Image
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mojokerto Gelar Workshop Handicraft Transfer Painting

Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mojokerto Gelar Workshop Handicraft Transfer Painting

Guna menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal penambahan wawasan diberbagai bidang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto mengembangkan program pustaka terapan berbasis inklusi sosial. Di agenda kali ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto mengadakan workshop handicraft.

 

Kegiatan yang berlangsung di gedung pertemuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto, Selasa (20/8/2019) ini adalah workshop handicraft transfer painting. Agenda kali ini diikuti puluhan masyarakat Kabupaten Mojokerto dari berbagai profesi. Mulai dari ibu rumah tangga, pedagang konveksi, hingga guru.

 

Transfer painting sendiri merupakan perpaduan teknik lukis dan sablon. Setelah membuat lukisan di kertas, selanjutnya kertas yang sudah dilukis itu ditempel diatas kain dan dipanaskan dengan setrika. Transfer painting ini cocok diaplikasikan untuk motif hijab.

 

Kasi Kerjasama dan Promosi Dinas Perpustakaan Gatot Sukowaluyo mengatakan, melalui kegiatan pustaka terapan berbasis inklusi sosial ini, diharapkan pemerintah mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal pengetahuan dan pelatihan.

 

“Kita memfasilitasi kebutuhan masyarakat, kebutuhan masyarakat kan beragam, kalau butuh memasak kita sediakan coocking class, kalau butuh handicraft ya kita sediakan. Seminggu biasanya kita laksanakan sekali, tergantung kesiapan bahan yang akan digunakan, yang penting setiap bulan pasti ada,” ujar Gatot.

 

Pesertanya pun dari kalangan masyarakat umum, lanjut Gatot, meski peserta berangkat tanpa ada dasar, di workshop ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto akan memberikan pelatihan teori hingga praktik sejak dasar.

 

“Siapa yang butuh nanti akan mendaftar. Misal kita mengadakan workshop batik, ya mereka yang membutuhkan pelatihan tentang batik akan datang, jadi tidak hanya masyarakat yang punya dasar pembatik saja yang bisa ikut, untuk umum,” jelasnya.

 

Gatot menambahkan, workshop yang diadakan melalui pustaka terapan berbasis inklusi sosial ini sebisa mungkin dirancang aplikabel. Dengan harga bahan-bahan yang ekonomis, diharapkan masyarakat mampu mengaplikasikannya usai workshop.

 

Sementara, Umi Nur Hayati (40), seorang pengusaha kerudung asal Brangkal gang III, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto mengatakan, untuk mengikuti workshop tersebut, peserta tidak dipungut biaya. “Ada pengumuman di media sosialnya (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto, red), kita tinggal isi data di link website yang disediakan,” katanya. (Khl/Zud/Ar; Foto : Udik).

@ Designed By Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Mojokerto