APBD 2022, Kabupaten Mojokerto Konsentrasi Pulihkan Ekonomi Masyarakat
Diskominfo Kabupaten Mojokerto – Memasuki tri wulan keempat tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Mojokerto mulai menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2022. Dalam rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Penjelasan Bupati Terhadap RAPBD Mojokerto 2022 yang berlangsung di Gedung Graha Wicesa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/11), disampaikan bahwa APBD 2022 akan lebih konsentrasi terhadap pemulihan ekonomi masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra saat mewakili Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati membacakan penjelasan terkait RAPBD Kabupaten Mojokerto tahun 2022. “APBD prasentral tentu untuk menyelamatkan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi sejak awal pandemi. Saya mengajak semua yang hadir untuk membangun komitmen bersama untuk melakukan yang terbaik dalam pengelolaan daerah yang diawali dengan penyusunan APBD,” ujarnya.
Sejumlah tantangan juga disampaikan Wakil Bupati Mojokerto dalam penyampaian penjelasan terkait RAPBD Kabupaten Mojokerto tahun 2022. Pihaknya menyampaikan, 2022 mendatang, Kabupaten Mojokerto masih dihadapkan dengan situasi tak menentu karena Pandemi Covid-19.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, di tahun 2022 nanti kita masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi, kita juga harus bersiap menghadapi tantangan global lainnya, seperti ancaman pertumbuhan iklim, meningkatkan dinamika demolitis, serta pemulihan ekonomi global yang tidak merata. Oleh karena itu APBD tahun anggaran 2022 harus antisipatif, responsif dan fleksibel untuk merespon akan ketidak pastian itu, namun tetap mencerminkan optimisme dan ke hati-hatian,” jelasnya.
Orang nomor dua di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang akrab disapa Gus Barra itu juga menjelaskan, dalam penyusunan APBD tahun 2022 ini akan mengacu pada tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Mojokerto tahun 2022, yakni pemulihan dan pengembangan perekonomian daerah melalui pemerintah.
“Penyusunan RAPBD 2022 mengacu pada tema RKPD Kabupaten Mojokerto tahun 2022 yaitu, pemulihan dan pengembangan perekonomian daerah melalui pemerintah. Ini dilakukan melalui pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu dapat saya sampaikan dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah ke anggaran infrastruktur sarana dan prasarana dasar, masyarakat mendapatkan perhatian yang besar, sehingga pertumbuhan ekonomi dan pendapat arsip daerah secara simultan dapat meningkat,” bebernya.
Sementara dari sisi pendapatan, lanjut Gus Barra, Pemerintah Kabupaten Mojokerto harus mampu meningkatkan, menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah dan pendapatan asli daerah agar kapasitas fiskal daerah semakin kuat.
“Dari sisi penerimaan kita harus mampu meningkatkan menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah dan pendapatan asli daerah agar kapasitas fiskal kita semakin kuat. Di samping itu, pada sisi belanja kita harus meningkatkan daftar kualitas belanja, baik belanja koperasi, belanja modal yang tidak terduga maupun belanja transfer secara efektif dan efisien, sehingga tingkat kebocoran anggaran dapat ditekan semaksimal mungkin, setiap besaran nilai uang yang dibelanjakan harus kita gunakan untuk kegiatan pomdam, kegiatan efektif mampu memberikan ditambah sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat saja,” kata Barra.
Dalam penyusunan rancangan APBD tahun anggaran 2022, Pendapatan Daerah Kabupaten Mojokerto direncanakan mencapai Rp 2,3 triliun lebih yang mengalami penurunan sebesar Rp 121 miliar lebih. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun anggaran 2021, sebesar Rp 2,4 triliun lebih.
Adanya Pandemi Covid-19 yang belum berakhir dimana adanya kenaikan kasus yang muncul dari virus varian baru, akibatnya pemerintah harus menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas secara ketat yang berdampak pada perekonomian nasional, sehingga penurunan daya beli masyarakat dan penurunan permintaan pasar luar negeri, maupun perusahaan dalam beraktifitas kembali.
Pendapatan daerah sebesar Rp 542 miliar lebih juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1,9 miliar. Jika dibandingkan dengan APBD 2021, yang sebesar Rp 55 miliar. Kenaikan tersebut diperoleh dari pendapatan yang lain lain.
Adapun Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Mojokerto, lanjut Barra, terdiri dari pajak daerah sebesar Rp 330 miliar, retribusi daerah sebesar Rp 42 miliar, hasil olah kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 4 miliar, sedangkan pendapatan lain yang sah diberikan kontribusi sebesar Rp 164 miliar. Pendapatan transfer sebesar Rp 1.693.342.542.040,- mengalami penurunan sebesar Rp 148.236.338.019,- jika dibandingkan dengan periode yang sama APBD tahun anggaran 2021 yang sebesar Rp 1.841.578.920.059,-
Penurunan tersebut karena pendapatan pusat maupun pendapatan transfer daerah mengalami penurunan. Adapun pendapatan transfer terdiri dari pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 1.570.437.478.000,- pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp 122. 905.064.040,-
Di akhir penjelasannya, Gus Barra menyampaikan bahwa RAPBD Kabupaten Mojokerto tahun 2022 ini sesuai dengan potensi kebutuhan dinamika masyarakat dan pandangan dewan. Pihaknya juga berharap dalam perjalannya menyusun APBD 2022 berjalan dengan lancar.
“Tata rancangan APBD 2022 ini realistis, sesuai dengan potensi kebutuhan dinamika masyarakat dan pandangan dewan yang terhormat. Saya berharap dalam pembahasannya berjalan dengan lancar dan dilandasi dengan semangat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara rinci dan detail. Saya mengajak kepada para dewan yang terhormat untuk bersama sama melakukan optimalisasi anggaran sebaik-baiknya dan turut mengawasi pelaksanaan untuk pembangunan yang maksimal,” pungkasnya. (Khl;Feb;Ilm;Azi;Foto:Luq/Ar).